Persiapan Penyiar Sebelum On Air

Kemampuan bertutur seorang penyiar tidak hanya mempunyai timbal-balik dengan mendengarkan, tetapi juga berhubungan langsung dengan kemampuan menulis dan membaca.
Seorang penutur yang baik umumnya memerlukan persiapan tertulis.

Gunanya:
1. Menghindarkan diri dari kesalahan, utamanya menyangkut akurasi. Naskah merupakan jaring penyelamat (safety-net). Naskah juga menghindarkan seorang penyiar dari kekuranglengkapan informasi.
2. Naskah merupakan sesungguhnya penataan alur piker seseorang secara logis. Jadi, naskah akan menuntun alur tuntunan.
3. Dengan pemahaman yang tinggi atas naskah siaran dan iterpretasi bagaimana menyajikannya, seorang penyiar akan mampu menajamkan gaya bertutur pribadinya.
4. dokumentasi, selain sebagai arsip juga sebagai bahan untuk pengembangan siaran lebih lanjut.

Menurut Robert Mc. Leish, meski disiapkan dalam bentuk tulisan, namun kesannya naskah itu harus memiliki ciri penuturan spontan (spontaneous sound).

Dengan begitu, maka sebuah stasiun radio seyogyanya melengkapi pengetahuan awak siarannya dengan keterampilan menulis. Keterampilan itu menyangkut:

a. pemilihan topik, selaraskan dengan format atau programming, dengan menyiasati dampak apa yang akan muncul di benak pendengar.
b. Susun daftar topiknya secara logis, cari yang materinya siap dan juga pernak – pernik pendukungnya, kemudian pilih yang terbaik.
c. Penetapan bahan tulisan.
d. Penulisan standar siaran, kunci pokoknya:
- Mencitrakan (visualisasi) yang selaras dengan pendengar.
- Komunikasi horizontal : penyiar dan pendengar berada dalam satu level.
- Komunikasi inter-personal : bahasa konversasi antar dua orang.
- Bagian awal tuturan mesti penting, informatif, dan menarik, bisa dengan introduksi topik secara memikat atau langsung masuk ke topik.
e. Struktur tuturan : kosakata dan struktur kalimat.
f. Penetapan format tulisan : ukuran kertas, margin, spasi, jenis huruf, tanda baca radio, panjang tiap tuturan dan sirtem komputerisasi.

MENULIS APA?

Tuturan di radio bisa dipilah menjadi :

1. Tuturan pengantar, biasa disebut sebagai “call”.
2. Tuturan isi, biasa disebut dengan “talk”

Tuturan pengantar disampaikan oleh penyiar yang tengah berdinas, sementara tuturan isi bisa dikomunikasikan oleh penyiar sendiri atau bisa ditambahi degan tambahan suara dari narasumber.

Tuturan yang bersifat pengantar biasanya disiarkan secara langsung (ad-lib), sedangkan yang bermuatan isi tertentu bisa disampaikan langsung, namun untuk mencapai kualitas komunikasi yang diharapkan tak jarang dikemas dalam bentuk rekaman.

1. Tuturan Pengantar (Call) bisa terdiri atas :

a. Greetings atau sapaan elemennya terdiri atas :
- kata sapaan
- nama penyiar
- sebutan bagi pendengar
- nama program
- nama dan frekuensi stara (stasiun radio)
- waktu (jam dan tanggal)
- sekuen (episode, edisi, sesi)
- isi acara (topik, masalah, bintang tamu)

b. Call On Time, tuturan tentang waktu

c. Call On Song, tuturan tentang musik, elemennya:
- judul lagu
- penyanyi (perhatikan prediksinya)
- komposer atau penulis liriknya
- arranger
- penerbit / pengedarnya
- tahun dan tempat perekaman / penerbitannya
- info lain yang terkait (style musiknya, keunikannya)
- musisinya
- durasinya

d. Call On Agenda, tuturan agenda, elemennya:
- cuaca hari ini
- agenda kegiatan masyarakat hari ini
- hal – hal yang terkait dengan layanan masyarakat, seperti PLN, PDAM, PMI, Kepolisian, Rumah Sakit, PEMDA.

2. Untuk Tuturan Isi (Talk), seperti dikemukakan diatas bisa dituturkan langsung oleh penyiar namun tak jarang dikemas terlebih dahulu

Tuturan tak selalu berupa berita. Beberapa paket acara radio menuntut upaya penulisan secara spesifik. Misalnya, untuk program kewanitaan, anak- anak, atau tips etika.

Dunia wanita, misalnya, menurut Rober L. Hilliard, mesti dikemas dengan pendekatan :
a. Tradisional :
- penyajian informasi menyangkut komunitas wanita
- tips kerumahtanggaan
- busana dan makanan
- pentokohan figure wanita

Jika ini masih akan dipakai tuturkan sebagai minat umum namun tidak mengarahkan wanita untuk “seragam” atau “stereo-type”.

b. Modern, sebagai paket komunikasi-informasi-edukasi :
- problem remaja
- konsumerisme
- lengkungan hidup
- perkembangan social kerumahtanggaan
- hak wanita dan emansipasi
- kesadaran social akan kesenian, iptek dan politik
- fisiologi dan seksualitas wanita
- program kemasyarakatan

Dalam pengemasan tuturan yang isinya lebih bersifat berita atau informasi, maka harus dikembalikan pada kaidah jurnalisme radio. Prinsipnya : bagaimana menggali informasi, bagaimana mengolahnya dan bagaimana menyajikannya.

Kunci pokok pada tuturan di radio terletak pada naskah yang standar yang selaras dengan format siaran berita target audiensinya. Dan yang lebih penting lagi paduan yang harmonis dengan elemen siaran yang lainnya seperti musik atau siaran hiburan lainnya. Secara tenkis dapat disandarkan pada kemampuan penyiar dalam menuturkan call atau talk-nya dan harmonisasi paduan elemen siaran dalam satu sekuen (kurun waktu) siaran tertentu yang memenuhi kaidah teknik dan artistic sekaligus.
Radio Kurnia FM Trenggalek Selain Radio Kami Juga melayani Jasa Dokumentasi Video Shooting berbagai macam acara, kami juga melayani Live Streaming Di Channel Youtube, Kunjungi Youtube Kami "KURNIA FM'' dan KURNIA PRODUCTION

Belum ada Komentar untuk "Persiapan Penyiar Sebelum On Air"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel