Jalur Trenggalek-Ponorogo Putus Total karena Longsor
17 Mar 2011 Tulis Komentar
KURNIA FM- Jalur utama yang menghubungkan Kabupaten Trenggalek dengan Ponorogo, Jatim, sejak Kamis (17/3) sore terputus total, akibat tertimbun material longsor di kilometer 17 atau tepatnya di Desa Pucanganak, Kecamatan Tugu, Kabupaten Trenggalek.Dari Trenggalek kurang lebih 2 km sebelum tugu perbatasan Trenggalek Ponorog.
Akibatnya, kemacetan lalu-lintas dari arah Ponorogo terlihat mengular hingga radius lebih dari dua kilometer. Volume material longsor diperkirakan mencapai ratusan meter kubik dengan ketinggian di atas badan jalan mencapai kisaran empat meter dan panjang sekitar 15 meter lebih.
Tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam kejadian tersebut, namun dampak longsoran yang menutup langsung seluruh badan jalan provinsi menyebabkan arus lalu-lintas Ponorogo-Trenggalek ataupun sebaliknya terputus total hingga Jumat pagi.
Saat berita ini diturunkan, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek dibantu ratusan personel TNI dari Kodim 0806 dan jajaran Polres Trenggalek, masih terus berupaya menyingkirkan seluruh material longsoran dari tengah badan jalan.
Namun, proses evakuasi diperkirakan membutuhkan waktu lama karena selain volume longsoran sangat banyak, kondisi tebing berketinggian 100 meter lebih yang ada di sisi barat badan jalan masih labil, sehingga rawan terjadi longsor susulan.
"Semalam tidak bisa dilakukan normalisasi karena kondisi tebing sangat labil. kata Camat Tugu,Bpk.Hari Handiko, saat dikonfirmasi Teman-teman Pers.
Ia berharap, jalan utama yang menghubungkan Trenggalek dan Ponorogo, siang ini bisa dinormalkan kembali. Selain menggunakan sarana konvensional melalui aksi gotong-royong yang dilakukan ratusan warga bersama jajaran personel TNI-Polri, pengerahan satu unit "wheel loader" milik dinas PU dan Binamarga Trenggalek sangat membantu percepatan normalisasi jalan dari seluruh material longsoran.
Sementara jalan macet, arus lalu-lintas dialihkan melalui jalur memutar lewat Kediri-Madiun ataupun sebaliknya. Bisa juga lewat (Kecamatan) Panggul-Lorok-Pacitan, tetapi medannya sempit dan jauh lebih sulit.
Hujan sangat deras yang mengguyur Kabupaten Trenggalek sejak Kamis siang tidak hanya membuat longsor parah di jalan raya Trenggalek-Ponorogo Km-17, tetapi juga menyebabkan sedikitnya empat desa terendam banjir. Meski tidak berdampak parah, ratusan keluarga sempat dilanda kecemasan dan bersiap mengungsi karena ketinggian air dilaporkan sempat mencapai satu meter.
Empat desa yang dilaporkan sempat terendam banjir itu masing-masing adalah Desa Sukorejo, Jambu, Kerjo (ketiganya berada di wilayah Kecamatan Tugu), serta Desa Tamanan, Kecamatan Trenggalek. Kondisi di empat desa tersebut kini sudah normal. Warga juga sudah beraktivitas seperti biasa, setelah pagi hari tadi melakukan pembersihan atas sisa-sisa sampah dan lumpur yang terbawa banjir semalam.
Akibatnya, kemacetan lalu-lintas dari arah Ponorogo terlihat mengular hingga radius lebih dari dua kilometer. Volume material longsor diperkirakan mencapai ratusan meter kubik dengan ketinggian di atas badan jalan mencapai kisaran empat meter dan panjang sekitar 15 meter lebih.
Tidak ada korban jiwa ataupun luka dalam kejadian tersebut, namun dampak longsoran yang menutup langsung seluruh badan jalan provinsi menyebabkan arus lalu-lintas Ponorogo-Trenggalek ataupun sebaliknya terputus total hingga Jumat pagi.
Saat berita ini diturunkan, tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Trenggalek dibantu ratusan personel TNI dari Kodim 0806 dan jajaran Polres Trenggalek, masih terus berupaya menyingkirkan seluruh material longsoran dari tengah badan jalan.
Namun, proses evakuasi diperkirakan membutuhkan waktu lama karena selain volume longsoran sangat banyak, kondisi tebing berketinggian 100 meter lebih yang ada di sisi barat badan jalan masih labil, sehingga rawan terjadi longsor susulan.
"Semalam tidak bisa dilakukan normalisasi karena kondisi tebing sangat labil. kata Camat Tugu,Bpk.Hari Handiko, saat dikonfirmasi Teman-teman Pers.
Ia berharap, jalan utama yang menghubungkan Trenggalek dan Ponorogo, siang ini bisa dinormalkan kembali. Selain menggunakan sarana konvensional melalui aksi gotong-royong yang dilakukan ratusan warga bersama jajaran personel TNI-Polri, pengerahan satu unit "wheel loader" milik dinas PU dan Binamarga Trenggalek sangat membantu percepatan normalisasi jalan dari seluruh material longsoran.
Sementara jalan macet, arus lalu-lintas dialihkan melalui jalur memutar lewat Kediri-Madiun ataupun sebaliknya. Bisa juga lewat (Kecamatan) Panggul-Lorok-Pacitan, tetapi medannya sempit dan jauh lebih sulit.
Hujan sangat deras yang mengguyur Kabupaten Trenggalek sejak Kamis siang tidak hanya membuat longsor parah di jalan raya Trenggalek-Ponorogo Km-17, tetapi juga menyebabkan sedikitnya empat desa terendam banjir. Meski tidak berdampak parah, ratusan keluarga sempat dilanda kecemasan dan bersiap mengungsi karena ketinggian air dilaporkan sempat mencapai satu meter.
Empat desa yang dilaporkan sempat terendam banjir itu masing-masing adalah Desa Sukorejo, Jambu, Kerjo (ketiganya berada di wilayah Kecamatan Tugu), serta Desa Tamanan, Kecamatan Trenggalek. Kondisi di empat desa tersebut kini sudah normal. Warga juga sudah beraktivitas seperti biasa, setelah pagi hari tadi melakukan pembersihan atas sisa-sisa sampah dan lumpur yang terbawa banjir semalam.
Belum ada Komentar untuk "Jalur Trenggalek-Ponorogo Putus Total karena Longsor"
Posting Komentar