Langit di wasior mendung,Warga takut Banjir susulan
13 Okt 2010 Tulis Komentar
Warga Kota Wasior, Teluk Wondama, Papua Barat sudah terlihat beraktifitas.Namun dalam kesehariannya mereka masih dihantui oleh rasa takut akan banjir susulan.
"Kami masih takut, biasanya kalau hujan air masih meluap ke jalan-jalan. Karena sungai tertutup material jadi aliran air tidak normal," ujar Sandy Nunaki (45) warga Desa Reisai, Teluk Wondama, Papua Barat saat berbincang dengan Pers, Kamis (13/10/2010).
Sandy berharap bantuan dari tim evakuasi untuk membersihkan sungai dan kali-kali dari materil kayu besar dan bebatuan. Selain itu Sandy juga masih membutuhkan selimut dan terpal untuk dirumahnya yang hancur diterjang banjir.
"Kalau masih seperti ini, air bisa terhambat dan kita juga takut air meluap," ujar Sandy.
Sama dengan Sandy, Maipah (37), juga khawatir terjadi banjir susulan. Karena posisi rumahnya yang di daerah paling rendah dekat dengan pantai. "Kita masih takut, khawatir kalau hujan besar, biasanya kita lari ke atas, ke rumah yang tingkat. Tempat kita ini dekat dengan pantai. Jadi air dari gunung itu pasti berakhir di tempat kita," kata dia.
Hal senada juga dikatakan oleh Sipora (25), dia merasa was-was jika akan langit sudah gelap tanda akan hujan. "Ini langit sudah gelap. Warga di sini masih takut kalau-kalau ada banjir susulan. Semua masih trauma, orang-orang biasanya naik ke tempat lebih tinggi," jelasnya.
Pantauan detikcom, langit di bagian selatan kota Wasior sudah gelap tanda akan turun hujan. Angin kencang sudah mulai terasa dan menyapu keras setiap debu. Warga dan para relawan juga mulai bergegas kembali ke tempatnya masing-masing.( Aley Kurnia)
"Kami masih takut, biasanya kalau hujan air masih meluap ke jalan-jalan. Karena sungai tertutup material jadi aliran air tidak normal," ujar Sandy Nunaki (45) warga Desa Reisai, Teluk Wondama, Papua Barat saat berbincang dengan Pers, Kamis (13/10/2010).
Sandy berharap bantuan dari tim evakuasi untuk membersihkan sungai dan kali-kali dari materil kayu besar dan bebatuan. Selain itu Sandy juga masih membutuhkan selimut dan terpal untuk dirumahnya yang hancur diterjang banjir.
"Kalau masih seperti ini, air bisa terhambat dan kita juga takut air meluap," ujar Sandy.
Sama dengan Sandy, Maipah (37), juga khawatir terjadi banjir susulan. Karena posisi rumahnya yang di daerah paling rendah dekat dengan pantai. "Kita masih takut, khawatir kalau hujan besar, biasanya kita lari ke atas, ke rumah yang tingkat. Tempat kita ini dekat dengan pantai. Jadi air dari gunung itu pasti berakhir di tempat kita," kata dia.
Hal senada juga dikatakan oleh Sipora (25), dia merasa was-was jika akan langit sudah gelap tanda akan hujan. "Ini langit sudah gelap. Warga di sini masih takut kalau-kalau ada banjir susulan. Semua masih trauma, orang-orang biasanya naik ke tempat lebih tinggi," jelasnya.
Pantauan detikcom, langit di bagian selatan kota Wasior sudah gelap tanda akan turun hujan. Angin kencang sudah mulai terasa dan menyapu keras setiap debu. Warga dan para relawan juga mulai bergegas kembali ke tempatnya masing-masing.( Aley Kurnia)
Belum ada Komentar untuk "Langit di wasior mendung,Warga takut Banjir susulan"
Posting Komentar