Ebiet G Ade: Mungkin Tuhan Mulai Bosan Melihat Tingkah & Dosa Kita
29 Okt 2010 Tulis Komentar
Barangkali di sana ada jawabnya. Mengapa di tanahku terjadi bencana. Mungkin Tuhan mulai bosan. Melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa. Atau alam mulai enggan bersahabat dengan kita. Coba kita bertanya pada rumput yang bergoyang...
Itulah salah satu bait lagu berjudul “Berita Kepada Kawan” diciptakan dan dinyanyikan Ebiet G Ade. Bait itu memang sering kita dengar jika ada tayangan bencana di televisi. Selain itu ada dua lagu yang sering diputar berkaitan dengan bencana, yaitu “Untuk Kita Renungkan”, dan “Masih Ada Waktu”.
Penyanyi era 1980-an ini mengaku, lagunya itu sering menjadi berkah bagi korban bencana. Sebab, setelah mendengarkan lagunya itu, orang tergerak hatinya untuk membantu, ikut bersimpati atau setidaknya ikut mendoakan mereka yang terkena bencana.
“Kan itu bagus. Jadi, mudah-mudahan itu ibadah juga,” ujar penyanyi dan penulis lagu, Ebiet G Ade, kepada Rakyat Merdeka, di Jakarta, kemarin.
Berikut kutipan selengkapnya:
Kalau ada bencana alam, orang teringat lagu yang Anda ciptakan dan nyanyikan, bagaimana komentarnya?
Tentu saya sedih melihat bencana selalu menimpa negeri ini. Yang jadi korban kan saudara-saudara kita juga. Bencana di negara lain saja yang kita tidak kenal, itu sedih. Apalagi, sesama anak bangsa, satu negeri. Tentu sedih dong.
Bukannya senang karena lagu Anda sering dinyanyikan di siaran televisi?
Ah, tidak seperti itu.
Saya hanya melihat dari sisi positifnya saja, yakni dengan mendengarkan lagu itu bisa tergerak hatinya untuk membantu korban bencana. Begitu juga pemerintah hendaknya bisa membantu dengan cepat terhadap korban tsunami Mentawai dan meletusnya Gunung Merapi di Sleman, Yogyakarta.
Salah satu bait di lagu itu, mungkin Tuhan mulai bosan melihat tingkah kita yang selalu salah dan bangga dengan dosa-dosa, apa memang kondisinya seperti itu?
Ya bisa jadi, mungkin Tuhan mulai bosan dengan tingkah laku kita dan dosa-dosa kita.
Ada yang mengkaitkan bencana dengan rumor dan mitos, komentar Anda?
Rumor itu selalu datang dari pikiran-pikiran yang berkelana liar. Jadi, kalau orang politik mungkin dikaitkan dengan pejabat, pemerintah dan sebagainya. Sedangkan untuk orang hukum dikaitkan dengan orang-orang yang memegang kekuasaan hukum, kesewenang-wenangan, dan sebagainya. Jadi, saya kira bencana ini rasanya memang sudah merupakan hukum alam.
Ada yang mengkaitkan dengan kepemimpinan SBY?
Kalau dikait-kaitkan dengan kepemimpinan SBY itu namanya su’uzon. Tapi saya melihatnya tidak seperti itu. Memang ada juga orang yang punya pikiran seperti itu. Tapi itu kan tidak produktif dan sangat mengganggu. Akibatnya malah akan melempar kesalahan kepada orang lain. Padahal, kita sendiri tidak berusaha memperbaiki kualitas kedekatan kita dengan alam.
Lantas siapa yang disalahkan dengan adanya bencana ini?
Ada bagian-bagian yang memang akibat dari ulah kita. Misalnya, kalau longsor dan banjir diakibatkan dari pembalakan liar, penggundulan hutan atau ketidakpedulian masyarakat terhadap lingkungan. Misalnya, banjir akibat penebangan hutan.
Bagaimana dengan meletusnya gunung Merapi?
Saya kira itu alam punya caranya sendiri untuk hidup, bergerak untuk melakukan tugasnya.
Apa tidak ada niat pergi ke Yogyakarta melihat pengungsi akibat Gunung Merapi meletus?
Memang saya kepingin ke Yogya dalam waktu dekat ini untuk ikut berempati. Supaya tidak lupa bersyukur. Sebab kita masih diberi kesempatan untuk melihat matahari esok.
Apa ada niat untuk menyanyi terkait bencana alam?
Kalau itu tidak mungkin. Sebab, itu kontraproduktif. Saudara-saudara kita itu kan lagi bersedih.
Saya juga tidak ingin menjadi berita yang justru seolah-olah saya menjadi pahlawan. Justru saya takut sekali dengan itu. Saya khawatir, nanti orang berpikir saya mencari kesempatan dalam kesempitan.
O ya, sekarang kesibukannya apa?
Saya masih nyanyi dan keliling kemana-mana. Tapi kalau tampil di televisi, itu tidak pas buat saya lagi, ha ha ha kan sekarang ini banyak anak-anak muda.
Mungkin ada keinginan untuk menciptakan lagu tentang bencana alam?
Saya akan terus mencipta lagu. Walaupun tidak seproduktif dulu. Tapi kalau menciptakan lagu untuk dinyanyikan orang lain, sampai sekarang belum ada. Masih untuk saya nyanyikan sendiri.
Belum ada Komentar untuk "Ebiet G Ade: Mungkin Tuhan Mulai Bosan Melihat Tingkah & Dosa Kita"
Posting Komentar