Batal Pergi, Pesawat Presiden Tetap Siaga
5 Okt 2010 Tulis Komentar
Meski Presiden SBY hari ini menunda lawatan kenegaraan ke Belanda.
"Pesawat akan tetap standby dulu," kata Direktur Utama PT Garuda Indonesia, Emirsyah Satar kepada VIVAnews sesaat setelah turun dari pesawat di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta, Selasa 5 Oktober 2010.
Menurut dia, pesawat kepresidenan berjenis Airbus 330 tersebut memang sudah dijadwalkan untuk membawa Presiden dan rombongan ke Belanda hingga Sabtu 9 Oktober 2010. "Ini (pesawat) kan sudah kami keluarkan, jadi sifatnya agenda reguler. Sementara masih akan di sini (Bandara Halim)," ujarnya.
Dia menjelaskan, secara teknis pesawat untuk penerbangan sekitar 21 jam ke Belanda itu sudah sangat siap. "Tidak ada masalah," ujarnya. Namun, dia mengaku tak tahu sampai kapan pesawat akan 'terparkir' di bandara. "Lihat kondisi saja," ujar dia.
Pesawat Kepresidenan tersebut direncanakan transit di Abu Dhabi untuk mengisi bahan bakar sebelum melanjutkan perjalanan ke Belanda.
Rombongan Presiden untuk kunjungan kenegaraan itu sekitar 80 orang, di antaranya 15 wartawan dan sejumlah menteri. Namun, Presiden akhirnya membatalkan rencana kunjungan itu demi harga diri.
Bertepatan dengan keberangkatan Presiden ke Belanda, hari ini, pengadilan di negeri kincir angin itu tengah menggelar sidang di pengadilan soal dugaan pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM). Salah satu penggugat adalah pimpinan Republik Maluku Selatan (RMS), John Wattilete. Salah satu tuntutannya adalah menangkap Presiden RI jika dia datang ke negeri itu.
Padahal, selama di Belanda, selain melakukan kunjungan kehormatan kepada Ratu Beatrix dan Perdana Menteri Jan Peter Balkenende, Presiden juga akan menerima tanda Kehormatan "Order of the Dutch Lion." Selain itu, Presiden SBY akan menerima penghargaan Willem Van Orange dari Universitas Leiden.
SBY juga akan menerima kunjungan pemain sepak bola Belanda keturunan Indonesia, serta perwakilan Komunitas Indonesia. Presiden pun berencana menggelar pertemuan dengan eksekutif puncak perusahaan besar di Belanda.( Aley Kurnia)
Belum ada Komentar untuk "Batal Pergi, Pesawat Presiden Tetap Siaga"
Posting Komentar