Warga Trenggalek Temukan Situs Candi Kuno
16 Apr 2012 Tulis Komentar
Seorang warga di Desa Semarum, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek secara tidak sengaja menemukan sebuah situs budaya yang diduga merupakan candi kuno peninggalan masa Kerajaan Mahapahit.
"Saat itu saya dan saudara saya Qosmm sedang menggali/tanah untuk bahan pembuat batu bata, namun baru kedalaman sekitar 20 centimeter menemukan banguan ini, karena penasaran saya coba gali terus ternyata masih ada dan kemungkinan ukurannya ini cukup besar," kata Kaseni, penemu situs kuno itu, Jumat (6/4).
Ia mengaku, penemuan tidak sengaja itu terjadi sekitar dua pekan lalu. Saat itu, ia dan adiknya mendapati tumpukan batu bata berukuran besar yang tersusun rapi mirip bangunan pagar.
Saat diukur, dimensi batu bata situs tersebut lebih besar dibanding ukwran bata jaman sekarang, yakni panjqng mencapai 34 centimeter, lebar 21 centimeter, dan dengan ketebalan mencapai 10 centimeter.
"Kalau ketinggian bangunan sekitar 1,5 meter dangan ketebalan tembok lebih dari 60 centimeter, ini sudah saya coba gali dan kemungkinan tingginya cuma segitu," ujarnya.
Ia mengaku hampir saja menghancurkan tumpukan batu bata tanpa perekat itu untuk dipakai semen bata, namun niat itu dibatalkan setelah berkonsultasi dengan juru kunci Candi Brongkah yang berada di Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan.
"Saya diberitahu kalau situs ini mirip dengan Candi Brongkah dan kemungkinan lebih besar," ujar pria asli Semarum ini.
Kaseni memperkirakan, bangunan kuno itu punya panjang lebih dari 25 meter, hal tersebut terbukti sekitar tahun 2009 yang lalu salah satu saudaranya juga menemukan bangunan anak tangga yang terbuat dari batu bata yang tidak jauh dari lokasi penemuannya.
"Lokasinya di sebelah barat itu, jika diambil garis lurus sama persis dengan bangunan yang ini, saat itu kami sudah coba lapor ke pihak pemerintah desa katanya hanya bangunan biasa, akkhirnya di tutup kembali," imbunya.
Lebih lanjut Kaseni menceritakan, Kamis (5/4) sebelumnya ia juga menemukan sambungan situs tersebut yang membentang di halaman belakang rumahnya dan diperkirakan adalah lebar bangunan.
Sementara itu, Kasi Usaha Jasa dan Penyuluhan Wisata pada Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Agus Prasmono yang meninjau lokasi penemuan memperkirakan, situs tersebut adalah peninggalan jaman Kerajaan Majapahit pada abad XIII.
Indikasi itu setidaknya terlihat dari struktur bangunan dan bahan bangunan yang merupakan ciri khas bangunan pada masa Kerajaan Majapahit.
"Tapi kami belum bisa memastikan apakah ini merupakan bangunan candi atau pemandian atau bahkan kuburan kuno. Untuk bisa mengatahui hal itu perlu penelitian lebih lanjut tim arkeologi," ucapnya.
"Saat itu saya dan saudara saya Qosmm sedang menggali/tanah untuk bahan pembuat batu bata, namun baru kedalaman sekitar 20 centimeter menemukan banguan ini, karena penasaran saya coba gali terus ternyata masih ada dan kemungkinan ukurannya ini cukup besar," kata Kaseni, penemu situs kuno itu, Jumat (6/4).
Ia mengaku, penemuan tidak sengaja itu terjadi sekitar dua pekan lalu. Saat itu, ia dan adiknya mendapati tumpukan batu bata berukuran besar yang tersusun rapi mirip bangunan pagar.
Saat diukur, dimensi batu bata situs tersebut lebih besar dibanding ukwran bata jaman sekarang, yakni panjqng mencapai 34 centimeter, lebar 21 centimeter, dan dengan ketebalan mencapai 10 centimeter.
"Kalau ketinggian bangunan sekitar 1,5 meter dangan ketebalan tembok lebih dari 60 centimeter, ini sudah saya coba gali dan kemungkinan tingginya cuma segitu," ujarnya.
Ia mengaku hampir saja menghancurkan tumpukan batu bata tanpa perekat itu untuk dipakai semen bata, namun niat itu dibatalkan setelah berkonsultasi dengan juru kunci Candi Brongkah yang berada di Desa Kedunglurah, Kecamatan Pogalan.
"Saya diberitahu kalau situs ini mirip dengan Candi Brongkah dan kemungkinan lebih besar," ujar pria asli Semarum ini.
Kaseni memperkirakan, bangunan kuno itu punya panjang lebih dari 25 meter, hal tersebut terbukti sekitar tahun 2009 yang lalu salah satu saudaranya juga menemukan bangunan anak tangga yang terbuat dari batu bata yang tidak jauh dari lokasi penemuannya.
"Lokasinya di sebelah barat itu, jika diambil garis lurus sama persis dengan bangunan yang ini, saat itu kami sudah coba lapor ke pihak pemerintah desa katanya hanya bangunan biasa, akkhirnya di tutup kembali," imbunya.
Lebih lanjut Kaseni menceritakan, Kamis (5/4) sebelumnya ia juga menemukan sambungan situs tersebut yang membentang di halaman belakang rumahnya dan diperkirakan adalah lebar bangunan.
Sementara itu, Kasi Usaha Jasa dan Penyuluhan Wisata pada Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga Kabupaten Trenggalek, Agus Prasmono yang meninjau lokasi penemuan memperkirakan, situs tersebut adalah peninggalan jaman Kerajaan Majapahit pada abad XIII.
Indikasi itu setidaknya terlihat dari struktur bangunan dan bahan bangunan yang merupakan ciri khas bangunan pada masa Kerajaan Majapahit.
"Tapi kami belum bisa memastikan apakah ini merupakan bangunan candi atau pemandian atau bahkan kuburan kuno. Untuk bisa mengatahui hal itu perlu penelitian lebih lanjut tim arkeologi," ucapnya.
Belum ada Komentar untuk "Warga Trenggalek Temukan Situs Candi Kuno"
Posting Komentar