Manusia Dan Keadilan
23 Sep 2011 Tulis Komentar
Keadilan.. begitu boomingnya kata – kata tersebut di mulut masyarakat dimanapun dia berada dan tanpa kecuali. Tak pandang bulu, kecil besar, tua muda, laki perempuan semua membicarakan itu. Apalagi Bung “Iwan Fals”, dengan kreatifnya, dengan kata kata indahnya, dengan lantunan music khas ala kadarnya beliau menciptakan puluhan lagu yang isinya tak lain adalah keadilan untuk rakyat kecil. Sebenarnya siapa keadilan itu? Dan apa sebabnya dia sangat berpengaruh terhadap kehidupan sehari hari semua masyarakat, apalagi sampai tercantum merdu disetiap lirik lagu yang bung iwan ciptakan.
“KEADIAN” akan memiliki arti yang berbeda – beda apabila ditanyakan kepada rakyat kecil seperti tukang becak, penjual cendol,pedagang asongan dibanding para Petinggi / Aparat Negara. 100 % akan berbanding tebalik dari kedua kubu tersebut jika ditanya mengenai ‘keadilan’. Kenapa demikian ? karena mereka semua tidak menjalankan seperti porsi yang mereka ‘punya’. Selalu lebih besar atau bahkan kurang dari porsi yang seharusnya mereka lakukan.
Jika dari rakyat kecil akan terdengar seperti ini jika ditanya mengenai keadilan :
Dengan nada polos dan pasrah, rakyat kecilpun angkat bicara : “Kalau wong cilik yo mek trimo pasrah Pak, sak karepe seng ndek duwur duwur iku wes. Dampaknya paling ya ke rakyat kecil maneh, siapa lagi yang akan menanggung lagi selain kita kita ?? Mangkane ojok turu tok ae kalau sedang bahas masalah rakyat.”
Artinya :
Kalau rakyat kecil cuma bisa pasrah Pak, terserah para petinggi – petinggi itu saja. Paling dampaknya juga ke kita – kita juga(rakyat kecil), siapa lagi yang akan menanggungnya selain kita – kita ?? Oleh sebab itu jangan tidur saja waktu bahas tentang masalah rakyat.
Hal yang jauh berbeda akan terlihat apabila Petinggi Negara angkat bicara :
Dengan wibawanya seolah tidak terjadi apa – apa para petinggi pun menjawab : “Kami sudah upayakan dalam segi manapun, namun memang ada saja kendalanya, yang ini lah yang itulah, tapi tenang saja kami akan upayakan semampu kita, tapi tidak tahu akan berjalan kapan …” (sambil meninggalkan wawancara).
Kemudian siapa yang salah ? para Petinggi Negara atau Rakyat kecil ? atau apakah kita masih perlu cari siapa yang benar dan siapa yang salah ? Kemudian apabila sudah ketemu jawabannya mau apa ?? apakah bermanfaat jika kita malah mencari siapa yang benar siapa yang salah sedangkan kedua kubu tak sama sama mengalah.
Jawabannya adalah ‘nothing’, tak akan ada manfaatnya jika kita terus membahas itu. Mengapa kedua kubu tersebut selalu mengkritik kinerja satu sama lain? tak pernah melihat diri sendiri ?. Pernahkan mereka berpikir seperti ini :
Sebenarnya mereka tak perlu berada di kedua kubu yang berbeda pendapat dan arah. Mereka hanya perlu bersatu, saling menghormati, saling sadar akan ‘ada’ nya mereka di bagian ini, saling tolong menolong, tidak memindah tangankan hak orang lain terhadap diri sendiri, saling mendukung untuk mewujudkan itu semua. Karena jika itu tercapai 100% program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat akan tercapai. Rakyat Indonesia itu banyak bahkan bisa dikatakan meliimpah, cerdas semua kemudian perlu apa lagi ?? agar semua program pemerintah bisa berjalan lancer.
Jangan biarkan Bung Iwan Fals terus menciptakan lagu mengenai keadilan rakyat Indonesia yang tak kunjung tercapai, jangan biarkan beliau tenar dengan kritikan kritakn pedas yang diwujudkan dalam lirik indah pada lagunya. Bung Iwan Fals juga sangat jago menciptakan lagu yang indah, damai. Jika ada itu kenapa harus menciptakan lagu kritikan keadilan ??
“KEADIAN” akan memiliki arti yang berbeda – beda apabila ditanyakan kepada rakyat kecil seperti tukang becak, penjual cendol,pedagang asongan dibanding para Petinggi / Aparat Negara. 100 % akan berbanding tebalik dari kedua kubu tersebut jika ditanya mengenai ‘keadilan’. Kenapa demikian ? karena mereka semua tidak menjalankan seperti porsi yang mereka ‘punya’. Selalu lebih besar atau bahkan kurang dari porsi yang seharusnya mereka lakukan.
Jika dari rakyat kecil akan terdengar seperti ini jika ditanya mengenai keadilan :
Dengan nada polos dan pasrah, rakyat kecilpun angkat bicara : “Kalau wong cilik yo mek trimo pasrah Pak, sak karepe seng ndek duwur duwur iku wes. Dampaknya paling ya ke rakyat kecil maneh, siapa lagi yang akan menanggung lagi selain kita kita ?? Mangkane ojok turu tok ae kalau sedang bahas masalah rakyat.”
Artinya :
Kalau rakyat kecil cuma bisa pasrah Pak, terserah para petinggi – petinggi itu saja. Paling dampaknya juga ke kita – kita juga(rakyat kecil), siapa lagi yang akan menanggungnya selain kita – kita ?? Oleh sebab itu jangan tidur saja waktu bahas tentang masalah rakyat.
Hal yang jauh berbeda akan terlihat apabila Petinggi Negara angkat bicara :
Dengan wibawanya seolah tidak terjadi apa – apa para petinggi pun menjawab : “Kami sudah upayakan dalam segi manapun, namun memang ada saja kendalanya, yang ini lah yang itulah, tapi tenang saja kami akan upayakan semampu kita, tapi tidak tahu akan berjalan kapan …” (sambil meninggalkan wawancara).
Kemudian siapa yang salah ? para Petinggi Negara atau Rakyat kecil ? atau apakah kita masih perlu cari siapa yang benar dan siapa yang salah ? Kemudian apabila sudah ketemu jawabannya mau apa ?? apakah bermanfaat jika kita malah mencari siapa yang benar siapa yang salah sedangkan kedua kubu tak sama sama mengalah.
Jawabannya adalah ‘nothing’, tak akan ada manfaatnya jika kita terus membahas itu. Mengapa kedua kubu tersebut selalu mengkritik kinerja satu sama lain? tak pernah melihat diri sendiri ?. Pernahkan mereka berpikir seperti ini :
- “apa yang telah kuperbuat untuk bangsa ini? Keadaan dari dulu hingga sekarang sama sekali tak berubah” .
- “Di bagian yang mana yang salah sehingga program ini tidak berjalan sesuai keinginan? Apakah orang – orang kami telah benar melaksanakan tugasnya (tidak korupsi : korupsi waktu, korupsi tenaga, korupsi harta, dll) sehingga rakyat kecil masih menerima akibatnya?”
Sebenarnya mereka tak perlu berada di kedua kubu yang berbeda pendapat dan arah. Mereka hanya perlu bersatu, saling menghormati, saling sadar akan ‘ada’ nya mereka di bagian ini, saling tolong menolong, tidak memindah tangankan hak orang lain terhadap diri sendiri, saling mendukung untuk mewujudkan itu semua. Karena jika itu tercapai 100% program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat akan tercapai. Rakyat Indonesia itu banyak bahkan bisa dikatakan meliimpah, cerdas semua kemudian perlu apa lagi ?? agar semua program pemerintah bisa berjalan lancer.
Jangan biarkan Bung Iwan Fals terus menciptakan lagu mengenai keadilan rakyat Indonesia yang tak kunjung tercapai, jangan biarkan beliau tenar dengan kritikan kritakn pedas yang diwujudkan dalam lirik indah pada lagunya. Bung Iwan Fals juga sangat jago menciptakan lagu yang indah, damai. Jika ada itu kenapa harus menciptakan lagu kritikan keadilan ??
Belum ada Komentar untuk "Manusia Dan Keadilan"
Posting Komentar