NU Jatim Dukung Rencana Penutupan
6 Nov 2010 Tulis Komentar
Surabaya - Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Timur mendukung gagasan pemerintah untuk menutup lokalisasi Dolly. PWNU juga merasa malu, Jatim yang mempunyai ribuan pesantren, ternyata ada lokalisasi terbesar se-Asia Tenggara.
"Kami apresiasi yang sangat tinggi dan sangat mendukung sepenuhnya terhadap gagasan itu. Kami berharap, tokoh-tokoh legislatif baik ditingkat provinsi maupun kota Surabaya untuk mendukung penutupan Dolly, kalau dia merasa muslim dan mukmin dan memikirkan nasib anak-anak bangsa dan masa depan bangsa," kata Ketua PWNU Jatim KH Mutawakkil Allalah kepada wartawan di gedung PWNU, Jalan Masjid Al Akbar, Sabtu (6/11/2010).
KH Mutawakkil mengatakan, selama ini pihaknya merasa malu dengan adanya lokalisasi Dolly yang terbesar se-Asia Tenggara dan berada di Surabaya, Jawa
Timur. Ia menceritakan, para kiai di Jatim yang mengikuti pertemuan tingkat nasional maupun international, selalu mendapatkan pertanyaan tentang Dolly.
"Terus terang kami malu. Dari 14 ribu pesantren di Indonesia, 60 persen ada di Jatim. Kita malu, kalau Jatim yang menjadi basis Islam kultural ternyata
memiliki lokalisasi PSK yang penghuninya terbesar di Asia Tenggara," tuturnya.
Meskipun setuju dengan penutupan Dolly, menurutnya, para PSK di Dolly harus diberi jalan keluar dengan bimbingan agama, agar kembali ke jalan yang benar.
"Penutupan Dolly jangan hanya wacana, masyarakat sudah bosan dengan wacana-wacana terus. Tapi harus diingat, jangan sampai ada opsi pemindahan
lokalisasi maksiat Dolly ke tempat lain, baik di Surabaya maupun ke daerah lain di Jatim. Jangan memindahkan masalah dan membuat masalah baru. Pemerintah wajib
memberikan keterampilan dan keahlian baru, agar tidak kembali ke jurang kemaksiatan," tandasnya.
Belum ada Komentar untuk "NU Jatim Dukung Rencana Penutupan"
Posting Komentar